Setiap orang pasti akan mengalami mati dan pada akhirnya akan dimasukkan ke liang lahat sebagai rumah setelah wafat. Sebanyak apapun harta yang dimiliki tetap saja rumah Anda setelah meninggal adalah liang lahat.
Setiap makhluk yang bernyawa pada nantinya akan mengalami mati, tinggal kapan, dimana dan bagaimana malaikat maut akan menjemput kita. Semua yang kita miliki di dunia, baik itu keluarga, teman hingga harta yang telah kita kumpulkan pun akan meninggalkan. Pakaian yang mahal akan digantikan dengan kain kafan yang sederhana dan rumah yang mewah akan digantikan dengan liang lahat yang gelap dan sempit. Ketika kita dimasukkan ke dalam liang lahat tidak ada yang bisa dibawa atau menemani kita, melainkan hanya amal ibadah yang dapat menyelamatkan kita.
Sebuah kisah datang dari negeri Malaysia yang dilansir dalam berita. Suatu ketika, beberapa masyarakat mengantarkan jenazah seorang wanita dimana sebelumnya dimasukkan ke dalam keranda terlebih dahulu. Meskipun keranda tersebut sudah diangkat oleh enam orang tapi masih saja keranda itu terasa berat. Oleh karena itu, ada dua orang lagi yang mengantarkan jenazah menuju tempat pemakaman umum di kampung tersebut.
Setelah sampai di tempat pemakaman tersebut, turunlah hujan sehingga membuat tanah di daerah pemakaman itu menjadi licin dan orang-orang tergelincir. Dalam pemakaman tersebut, sanak saudara dan keluarga menangis saat mengiringi kepergian jenazah itu.
Seorang tukang gali yang sudah profesional dan sudah berpengalaman selama 20 tahun dalam pekerjaan ini pastinya tidak usah diragukan lagi untuk hasil pekerjaannya. Ia sudah biasa memperkirakan lokasi dan ukuran jenazah dengan benar.
Semua orang yang mengiringi kepergian jenazah tersebut mengucapkan takbir berulang-ulang setelah terjadinya suatu kejadian yang aneh.
Jenazah wanita itu ternyata sudah tiga kali mencoba dimasukkan ke dalam liang lahat tapi tidak muat juga. Padahal, tukang gali kubur itu sudah memastikan bahwa galian yang telah dikerjakannya sudah memiliki ukuran yang benar dan bahkan sudah dilebarkan sebanyak dua kali.
Setelah mengalami kegagalan untuk dimasukkan ke dalam liang lahat, seorang ustadz meminta salah satu keluarganya untuk mengumandangkan adzan pada jenazah tersebut. Kemudian, jenazah itu barulah muat untuk dimasukkan.
Berdasarkan ungkapan para tetangga jenazah itu, selama masih hidup si wanita senang memfitnah dan mengumpat seseorang meskipun tanpa adanya bukti. Selain itu, ia juga selalu membuka auratnya semasa hidup, bahkan pakaiannya sangat ketat sehingga semua lekuk tubuhnya terlihat.
Salah seorang tetangganya pernah menegur wanita itu mengenai pakaiannya, tapi mereka justru mendapatkan cacian dan dilempar sepatu karena ia adalah orang kaya.
Dari kisah jenazah susah dikubur di atas, maka kita mempelajari bahwa Allah dapat memberikan adzab-Nya kapan saja, termasuk saat pemakaman ini. Kejadian aneh ini merupakan dampak dari perbuatannya selama masih hidup. Sebagai seorang muslim, kita diperintahkan untuk menutup semua aurat dari orang lain yang bukan mahram. Selain itu, kita dilarang untuk memfitnah, bahkan dikatakan bahwa fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Hal ini dikarenakan saat kita memfitnah maka dampak buruknya bisa bertahan hingga anak cucu orang yang mendapatkan fitnah. Untuk itu, kita harus waspada terhadap fitnah agar tidak terjerumus dalam dosa besar ini.
Share to
Facebook Google+ Twitter Digg